Tarombo Raja Batak

Bookmark and Share

Saya kutip dari 2 sumber, yang isinya berbeda dan itu tergantung kepada diri kita masing-masing dalam menanggapinya??????????????????????.

I. Kutipan dari http://rapolo.wordpress.com
Konon di atas langit (banua ginjang, nagori atas) adalah seekor ayam bernama Manuk Manuk Hulambujati (MMH) berbadan sebesar kupu-kupu besar, namun telurnya sebesar periuk tanah.
MMH tidak mengerti bagaimana mengerami 3 butir telurnya yang demikian besar, Ia bertanya kepada Mulajadi Na Bolon (Maha Pencipta). Mulajadi Na Bolon berkata, “Eramilah seperti biasa, ketika menetas, MMH sangat terkejut karena Ia tidak mengenal ketiga makhluk yang keluar dari telur tsb. MMH memberi nama ketiga makhluk (manusia) tsb:
1. TUAN BATARA GURU
2. OMPU TUAN SORIPADA
3. OMPU TUAN MANGALABULAN
Setelah ketiga putranya dewasa, ia merasa bahwa mereka memerlukan pendamping wanita. MMH memohon dan Mulajadi Na Bolon mengirimkan 3 wanita cantik:

* SIBORU PAREME istri Tuan Batara Guru
Melahirkan 2 putra dan 2 putri kembar.
Putra
- TUAN SORI MUHAMMAD
- DATU TANTAN DEBATA GURU MULIA
Putri
- SIBORU SORBAJATI
- SIBORU DEAK PARUJAR

* SIBORU PAROROT istri Ompu Tuan Soripada
Melahirkan 1 putra.
- TUAN SORIMANGARAJA
Dari pasangan Ompu Tuan Soripada-Siboru Parorot, lahir anak ke-5 namun karena wujudnya seperti kadal, Ompu Tuan Soripada menghadap Mulajadi Na Bolon (Maha Pencipta). “Tidak apa apa, berilah nama SIRAJA ENDA ENDA.

* SIBORU PANUTURI istri Ompu Tuan Mangalabulan
Melahirkan 1 putra.
- TUAN DIPAMPAT TINGGI SABULAN

Setelah anak-anak mereka dewasa, Ompu Tuan Soripada mendatangi abangnya, Tuan Batara Guru menanyakan bagaimana agar anak-anak mereka dikawinkan.
Bagaimana kalau putri abang SIBORU SORBAJATI dikawinkan dengan anak saya Siraja Enda Enda,tetapi syaratnya putri abang yang mendatangi putra saya,” kata Tuan Soripada agak kuatir, karena putranya berwujud kadal.
Akhirnya mereka sepakat. Pada waktu yang ditentukan Siboru Sorbajati mendatangai rumah Siraja Enda Enda, dari luar ia bertanya apakah benar mereka dijodohkan. Siraja Enda Enda mengatakan benar. Dipersilakannya Siboru Sorbajati naik ke rumah. Namun betapa terperanjatnya Siboru Sorbajati karena lelaki calon suaminya itu ternyata berwujud kadal. Dengan perasaan kecewa ia pulang mengadu kepada abangnya Datu Tantan Debata.
“Lebih baik saya mati daripada kawin dengan kadal,” katanya terisak-isak.
“Jangan begitu adikku,” kata Datu Tantan Debata. “Kami semua telah menyetujui bahwa itulah calon suamimu.
Akhirnya hatinya Siboru Sorbajati luluh, tetapi kepada ayahnya ia minta agar menggelar “gondang” karena ia ingin “manortor” (menari) semalam suntuk.
Permintaan itu dipenuhi Tuan Batara Guru. Maka sepanjang malam, Siboru Sorbajati manortor di hadapan keluarganya. Menjelang matahari terbit, tiba-tiba tariannya (tortor) mulai aneh, tiba-tiba ia melompat ke “para-para” dan dari sana ia melompat ke “bonggor” kemudian ke halaman dan yang mengejutkan tubuhnya mendadak tertancap ke dalam tanah dan hilang terkubur!
Keluarga Ompu Tuan Soripada menuntut agar Keluarga Tuan Batara Guru memberikan putri ke-2 nya, Siboru Deak Parujar untuk Siraja Enda Enda.
Sama seperti Siboru Sorbajati, ia menolak keras.Namun karena didesak terus, ia akhirnya mengalah tetapi syaratnya orang tuanya harus menggelar “gondang” semalam suntuk karena ia ingin “manortor” juga. Menjelang matahari terbit tortornya mulai aneh danmendadak ia melompat ke halaman dan menghilang ke arah laut di benua tengah (Banua Tonga). Di tengah laut ia digigit lumba-lumba dan binatang laut lainnya dan ketika burung layang-layang lewat, ia minta bantuan diberikan tanah untuk tempat berpijak. Sayangnya, tanah yang dibawa burung layang-layang hancur karena digoncang NAGA PADOHA. Siboru Deak Parujar menemui Naga Padoha agar tidak menggoncang Banua Tonga.
Kepada Mulajadi Na Bolon, Siboru Deak Parujar meminta alat pemasung untuk memasung Naga Padoha agar tidak mengganggu.Naga Padoha berhasil dipasung hingga ditimbun dengan tanah dan terbenam ke benua bawah (Banua Toru). Bila terjadi gempa, itu pertanda Naga Padoha sedang meronta di bawah sana.
Mulajadi Na Bolon menyuruh Siboru Deak Parujar kembali ke Benua Atas. Karena lebih senang tinggal di Banua Tonga (bumi), Mulajadi Na Bolon mengutus RAJA ODAP ODAP untuk menjadi suaminya dan mereka tinggal di SIANJUR MULA MULA di kaki gunung Pusuk Buhit. Dari perkawinan mereka lahir 2 anak kembar :

  1. RAJA IHAT MANISIA (laki-laki).
  2. BORU ITAM MANISIA (perempuan).
Tidak dijelaskan Raja Ihat Manisia kawin dengan siapa, ia mempunyai 3 anak laki laki:
  1. RAJA MIOK MIOK.
  2. PATUNDAL NA BEGU
  3. AJI LAPAS LAPAS
Raja Miok Miok tinggal di Sianjur Mula Mula, karena 2 saudaranya pergi merantau karena mereka berselisih paham. Raja Miok Miok mempunyai anak laki-laki bernama ENGBANUA, dan 3 cucu dari Engbanua yaitu:
  1. RAJA UJUNG.
  2. RAJA BONANG BONANG.
  3. RAJA JAU.
Konon Raja Ujung menjadi leluhur orang Aceh dan Raja Jau menjadi leluhur orang Nias. Sedangkan Raja Bonang Bonang (anak ke-2) memiliki anak bernama RAJA TANTAN DEBATA, dan anak dari Tantan Debata inilah disebut SI RAJA BATAK, YANG MENJADI LELUHUR ORANG BATAK DAN BERDIAM DI SIANJUR MULA MULA DI KAKI GUNUNG PUSUK BUHIT!


II. Kutipan dari http://domu-ambarita.blogspot.com
SI RAJA BATAK mempunyai 2 orang putra, yaitu:
1. Guru Tatea Bulan
2. Raja Isombaon

GURU TATEA BULAN
Dari istrinya yang bernama Si Boru Baso Burning, Guru Tatea Bulan memperoleh 5 orang putra dan 4 orang putri, yaitu :
* Putra (sesuai urutan)
1. Raja Uti (atau sering disebut Si Raja Biak-biak, Raja Sigumeleng-geleng), tanpa keturunan
2. Tuan Sariburaja (keturunannya Pasaribu)
3. Limbong Mulana (keturunannya Limbong).
4. Sagala Raja (keturunannya Sagala)
5. Silau Raja (keturunannnya Malau, Manik, Ambarita dan Gurning)
*Putri
1. Si Boru Pareme (kawin dengan Tuan Sariburaja, ibotona)
2. Si Boru Anting Sabungan, kawin dengan Tuan Sorimangaraja, putra Raja Isombaon
3. Si Boru Biding Laut, (Diyakini sebagai Nyi Roro Kidul)
4. Si Boru Nan Tinjo (tidak kawin).
Tatea Bulan artinya "Tertayang Bbulan" = "Tertatang Bulan".
Raja Isombaon artinya raja yang disembah.
Keturunan Si Raja Bbatak dapat dibagi atas 2 golongan besar:
1. Golongan Ttatea Bulan = Golongan Bulan = Golongan (Pemberi) Perempuan. Disebut juga golongan Hula-hula = Marga Lontung.
2. Golongan Isombaon = Golongan Matahari = Golongan Laki-laki. Disebut juga Golongan Boru = Marga Sumba.

* RAJA UTI
Raja Uti (atau sering disebut Si Raja Biak-biak, Raja Sigumeleng-geleng). Raja Uti terkenal sakti dan serba bisa. Namun secara fisik tidak sempurna. Dalam memimpin Tanah Batak, secara kemanusiaan Beliau memandatkan kepada ponakannya/Bere Sisimangaraja, namun dalam kekuatan spiritual tetap berpusat pada Raja Uti.

* SARIBURAJA
Sariburaja adalah nama putra kedua dari Guru Tatea Bulan. Dia dan adik kandungnya perempuan yang bernama Si Boru Pareme dilahirkan marporhas (anak kembar berlainan jenis, satu peremuan satunya lagi laki-laki).
Mula-mula Sariburaja kawin dengan Nai Margiring Laut, yang melahirkan putra bernama Raja Iborboron (Borbor). Tetapi kemudian Saribu Raja mengawini adiknya, Si Boru Pareme, sehingga antara mereka terjadi perkawinan incest.

Setelah perbuatan melanggar adat itu diketahui oleh saudara-saudaranya,
maka ketiga saudaranya tersebut mengusir Sariburaja. Akibatnya Sariburaja mengembara ke hutan Sabulan meninggalkan Si Boru Pareme yang sedang hamil. Ketika Si Boru Pareme hendak melahirkan Dia dibuang oleh saudara-saudaranya ke hutan belantara, tetapi di hutan tersebut Sariburaja kebetulan bertemu dengan Dia.
Sariburaja datang bersama seekor harimau betina yang sebelumnya telah dipeliharanya menjadi "istrinya". Harimau betina itulah yang kemudian merawat Si Boru Pareme di dalam hutan. Si Boru Pareme melahirkan seorang putra yang diberi nama Si Raja Lontung.
Dari istrinya sang harimau, Sariburaja memperoleh seorang putra yang diberi nama Si raja babiat. Si raja babiat mempunyai banyak keturunan di daerah Mandailing. Mereka bermarga Bayoangin.Karena selalu dikejar-kejar oleh saudara-saudaranya, Sariburaja berkelana ke daerah Angkola dan seterusnya ke Barus.

* SI RAJA LONTUNG (Putra pertama dari Tuan Sariburaja)
Dilahirkan dari Si Boru Pareme (ibunya sendiri)
Mempunyai 7 orang putra dan 2 orang putri
.
* Putra

1. Tuan Situmorang, keturunannya bermarga Situmorang.
2. Sinaga raja, keturunannya bermarga Sinaga.
3. Pandiangan, keturunannya bermarga Pandiangan.
4. Toga nainggolan, keturunannya bermarga Nainggolan.
5. Simatupang, keturunannya bermarga Simatupang.
6. Aritonang, keturunannya bermarga Aritonang.
7. Siregar, keturunannya bermarga Siregar.
* Putri
1. Si Boru Anakpandan, kawin dengan Toga Sihombing.
2. Si Boru Panggabean, kawin dengan Toga Simamora.

Karena semua putra dan putri dari Si Raja Lontung berjumlah 9 orang, maka mereka sering dijuluki dengan nama Lontung Si Sia Marina, Pasia Boruna Sihombing Simamora.
Si Sia Marina = Sembilan Satu Ibu.

SITUMORANG
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Lumban Pande
2. Lumban Nahor
3. Sahutnihuta
4. Siringoringo
5. Sitohang
6. Rumapea
7. Padang
8. Solin

SINAGA
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Simanjorang
2. Simandalahi
3. Barutu

PANDIANGAN
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Samosir
2. Pakpahan
3. Gultom
4. Sidari
5. Sitinjak
6. Harianja


NAINGGOLAN
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Rumahombar
2. Parhusip
3. Lumban Tungkup
4. Lumban
Siantar
5. Hutabalian
6. Lumban Raja
7. Pusuk
8. Buaton
9. Nahulae


SIMATUPANG
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Togatorop (Sitogatorop)
2. Sianturi
3. Siburian


ARITONANG
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Ompu Sunggu
2. Rajagukguk
3. Simaremare


SIREGAR
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Silo (melahirkan Sormin dan Baomi)
2. Dongaran (melahirkan Salak dan Pahu)
3. Silali (melahirkan Ritonga)
4. Siagian

* SI RAJA BORBOR (Putra ke 2 dari Tuan Sariburaja)
Dilahirkan dari Nai Margiring Laut. Semua keturunannya disebut Marga Borbor.
Cucu Raja Borbor bernama Datu Taladibabana (generasi keenam) mempunyai 6 orang putra, yang menjadi asal-usul marga-marga berikut :
1. Datu Dalu (Sahangmaima)
2. Sipahutar, keturunannya bermarga Sipahutar
3. Harahap, keturunannya bermarga Harahap
4. Tanjung, keturunannya bermarga Tanjung
5. Datu Pulungan, keturunannya bermarga Pulungan
6. Simargolang, keturunannya bermarga Imargolang

* Datu Dalu
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Pasaribu, Batubara, Habeahan, Bondar, Gorat.
2. Tinendang, Tangkar.
3. Matondang.
4. Saruksuk.
5. Tarihoran.
6. Parapat.
7. Rangkuti.


* Datu Pulungan
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Lubis
2. Hutasuhut

* Limbong Mulana
Keturunannya bermarga Limbong, mempunyai 2 orang putra
1. Palu Onggang
2. Langgat Limbong

Putra dari Langgat Limbong ada tiga orang. Keturunan dari putranya yang kedua kemudian bermarga Sihole, dan keturunan dari putranya yang ketiga kemudian bermarga Habeahan. Yang lainnya tetap memakai marga induk, yaitu Limbong.

* SAGALA RAJA
Sampai sekarang keturunannya tetap memakai marga Sagala.

* SILAU RAJA
Mempunyai empat orang putra.
1. Malau
2. Manik
3. Ambarita
4. Gurning

RAJA ISOMBAON * TUAN SORIMANGARAJA
Tuan Sorimangaraja adalah putra pertama dari Raja Isombaon yang tinggal di Pusuk Buhit (di Tanah Batak). Istrinya ada 3 orang, yaitu :
1. Si Boru Anting Malela (Nai Rasaon), putri dari Guru Tatea Bulan.
2. Si Boru Biding Laut (nai ambaton), juga putri dari Guru Tatea Bulan.
3. Si Boru Sanggul Baomasan (nai suanon).


Si Boru Anting Malela melahirkan putra bernama Tuan Sorba Djulu (Ompu Raja Nabolon), gelar Nai Ambaton.
Si Boru Biding Laut melahirkan putra
bernama Tuan Sorba Jae (Raja Mangarerak), gelar Nai Rasaon.
Si Boru Sanggul Haomasan melahirkan putra
bernama Tuan Sorbadibanua, gelar Nai Suanon.

Nama (gelar) putra sulung Tuan Sorimangaraja lahir dari istri pertamanya yang bernama Nai Ambaton. Nama sebenarnya adalah Ompu Raja Nabolon, tetapi sampai sekarang keturunannya bermarga Nai Ambaton menurut nama ibu leluhurnya.
Nai Ambaton mempunyai empat orang putra, yaitu:
1. Simbolon Tua, keturunannya bermarga Simbolon.
2. Tamba Ttua, keturunannya bermarga Tamba.
3. Saragi Tua, keturunannya bermarga Saragi.
4. Munte Tua, keturunannya bermarga Munte (Munte, Nai Munte, atau Dalimunte).
Dari keempat marga pokok tersebut, lahir marga-marga cabang sebagai berikut.
SIMBOLON
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Tinambunan
2. Tumanggor
3. Maharaja
4. Turutan
5. Nahampun

6. Pinayungan
7. Berampu
8. Pasi.


TAMBA
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Siallagan
2. Tomok
3. Sidabutar
4. Sijabat
5. Gusar
6. Siadari
7. Sidabolak
8. Rumahorbo
9. Napitu
SARAGI
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Simalango
2. Saing
3. Simarmata
4. Nadeak
5. Sidabungke


MUNTE
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Sitanggang
2. Manihuruk
3. Sidauruk
4. Turnip
5. Sitio
6. Sigalingging


Keterangan lain mengatakan bahwa Nai Ambaton mempunyai dua orang putra, yaitu Simbolon Tua dan Sigalingging.

Simbolon Tua
Mempunyai 5 orang putra.
1. Simbolon
2. Tamba
3. Saragi
4. Munte
5. Nahampun


NAI RASAON (RAJA MANGARERAK)
Putra kedua dari Tuan Sorimangaraja, lahir dari istri keduabernama Nai Rasaon. Nama sebenarnya ialah Raja Mangarerak, tetapi hingga sekarang semua keturunan Raja Mangarerak lebih sering dinamai orang Nai Rasaon.
Raja Mangarerak mempunyai dua orang putra.
1. Raja Mardopang
2. Raja
Mangatur

Raja Mardopang
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Sitorus
2. Sirait
3. Butar-butar


Raja Mangatur
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Manurung

Marga pane adalah cabang dari sitorus.

NAI SUANON (tuan sorbadibanua)
Nama putra ketiga dari Tuan Sorimangaraja, lahir dari istri ketiga bernama Nai Suanon. Nama sebenarnya ialah Tuan Sorbadibanua, dan di kalangan keturunannya lebih sering dinamai Tuan Sorbadibanua.
Tuan Sorbadibanua, mempunyai dua orang istri dan memperoleh 8 orang putra.
Dari istri pertama (putri Sariburaja)
1. Si Bagot Ni Pohan, keturunannya bermarga Pohan.
2. Si Paet Tua.
3. Si Lahi Sabungan, keturunannya bermarga Silalahi.
4. Si Raja Oloan.
5. Si Raja Huta Lima.

Dari istri kedua (Boru Sibasopaet, putri Mojopahit)
a. Si Raja Sumba.
b. Si Raja Sobu.
c. Toga Naipospos, keturunannya bermarga Naipospos.


Keturunana Tuan Sorbadibanua berkembang dengan pesat, yang melahirkan lebih dari 100 marga hingga dewasa ini.

Si Bagot ni pohan
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Tampubolon, Barimbing, Silaen.
2. Siahaan, Simanjuntak, Hutagaol, Nasution.
3. Panjaitan, Siagian, Silitonga, Sianipar, Pardosi.
4. Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, Pardede.

Si Paet Tua
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Hutahaean, Hutajulu, Aruan.
2. Sibarani, Sibuea, Sarumpaet.
3. Pangaribuan, Hutapea.

Si lahi sabungan
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Sihaloho.
2. Situngkir, Sipangkar, Sipayung.
3. Sirumasondi, Rumasingap, Depari.
4. Sidabutar.
5. Sidabariba, Solia.
6. Sidebang, Boliala.
7. Pintubatu, Sigiro.
8. Tambun (Tambunan), Doloksaribu, Sinurat, Naiborhu, Nadapdap, Pagaraji, Sunge, Baruara, Lumban Pea, Lumban Gaol.

Si Raja Oloan
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Naibaho, Ujung, Bintang, Manik, Angkat, Hutadiri, Sinamo, Capa.
2. Sihotang, Hasugian, Mataniari, Lingga.
3. Bangkara.
4. Sinambela, Dairi.
5. Sihite, Sileang.
6. Simanullang.

Si Raja Huta Lima
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Maha.
2. Sambo.
3. Pardosi, Sembiring Meliala.

Si Raja Sumba
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Simamora, Rambe, Purba, Manalu, Debataraja, Girsang, Tambak, Siboro.
2. Sihombing, Silaban, Lumban Toruan, Nababan, Hutasoit, Sitindaon, Binjori.

Si Raja Sobu
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Sitompul.
2. Hasibuan, Hutabarat, Panggabean, Hutagalung, Hutatoruan, Simorangkir, Hutapea, Lumban Tobing, Mismis.

Toga Naipospos
Melahirkan marga-marga berikut:
1. Sibagariang
2. Hutahuruk
3. Simanungkalit
4. SItumeang
5. Marbun: Lumban Batu, Banjar Nahor, Lumban Gaol









Artikel Terkait




Share

Digg Google Bookmarks reddit StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

2 komentar:

Ricardo Parulian Sibagariang mengatakan...

Yth. Saudara Pardede

Horas.

Terimakasih atas respon Saudara untuk perbaikan tarombo Naipospos dalam tulisan di atas.

Dalam tulisan di atas mengenai tarombo Naipospos tecantum

Keturunan TOGA NAIPOSPOS melahirkan marga dan marga cabang berikut:

1. MARBUN, LUMBAN BATU, BANJARNAHOR, LUMBAN GAOL, MEHA, MUNGKUR, SARAAN.
2. SIBAGARIANG, HUTAURUK, SIMANUNGKALIT, SITUMEANG.

Mohon diperbaiki menjadi.

Keturunan RAJA NAIPOSPOS melahirkan marga dan marga cabang berikut:

1. SIBAGARIANG
2. HUTAURUK
3. SIMANUNGKALIT
4. SITUMEANG
5. MARBUN: LUMBAN BATU, BANJAR NAHOR, LUMBAN GAOL

Rujukan:
http://id.wikipedia.org/wiki/Naipospos
http://www.naipospos.net/?p=63

Terimakasih.

"HARLEN" mengatakan...

Terimah kasih yang sebesar-besarnya untuk Lae Sibagariang, karena telah memberikan masukan yang sangat berarti untuk Saya.
Saya akan segera memeperbaikinya.

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

 
TANGGU RAJA PARDEDE | HARLEN PARDEDE | PARDEDE Template™